Skill Mendapatkan Raisa!

"Pak, skill-nya mau diisi apa?" tanyaku saat edit CV bapaknya anak-anak.
Enggak pakai mikir, sambil ngecek alat press, bapak langsung kasih perintah ke aku, "Isi aja, skill mendapatkan Raisa!"

"Astaghfirullahaladzim, kumat halu-nya, Pak (halusinasi -red)?" ujarku sambil istighfar tanpa menoleh. Dan si bapak hanya terkekeh.

"Komunikasi Bapak bagus, ga?" tanyaku lagi sambil tetap fokus depan laptop.
Si bapak juga dengan cepat menjawab, "Excellent dong!"

"Dih!" responku singkat. Iya saking excellent-nya, tinggal kasih perintah ke istri, apalagi kalau pas harus menghubungi sahabat-sahabat, si bapak terima beres. Untungnya aku paling seneng banget kalau mesti berkomunikasi dengan mereka.

"Bapak problem solver, ga?" tanyaku lagi, melanjutkan isi kolom skill CV.
"Oh pasti! Jelas sangat problem solver!" jawab Bapak dengan sangat cepat tanpa mikir. Dan aku hanya bisa tarik napas panjang dan mengeluarkan napas dengan cepat.

Lalu, apakah excellent communication dan problem solver aku ketik dan masukkan ke kolom skill CV-nya Bapak? Oh tentu tidak dong, hahaha.

Suka-suka aku yang bikin CV, akhirnya diisi dengan poin-poin yang relate aja dengan jabatan yang akan dilamar. Skill desain pakai coreldraw, bikin aplikasi rumus pakai ms excell juga enggak aku masukkan. Aslinya pingin ketik skill ahlinya bikin kesal istri, hehehe.

Namanya suami istri itu skill utamanya adalah sangat profesional saling bikin kesal. Tapi memang memerlukan skill memaafkan puluhan ribu kali seumur hidup, dan kesabaran seluas samudra.
--

Dua jam sebelumnya.
Emosi juga lihat CV jadul, emang bikinan siapa? Ya bikinanku, hehehe, zaman baheula. Begitu CV jadul sudah sebagian di-update dengan data terbaru, eh kepikiran ganti format, ingin bikin yang kekinian, pakai Canva. Biasa, mendadak jiwa edit mengedit muncul. Si Bapak sudah ngomel-ngomel lihat kelakuan istrinya, "Mau dikirim jam berapa? Ini sudah malam."

"Ini cuma copas isinya aja kok, Pak. Skill aja yang berubah formatnya," jawabku. Tapi bohong, perlu waktu untuk edit lainnya juga. Hehe.

Untuk surat lamaran, detail pengalaman kerja plus referensi dalam CV, si bapak aku minta bikin dan isi sendiri, tanpa aku periksa lagi. Karena kata bapak, enggak usah dicek lagi, ntar kelamaan.

Akhirnya selesai. Karena sudah lewat jam 22.00, si bapak maunya kirim esok pagi hari aja lewat hapenya sendiri.

Tapi karena berpikir untuk antisipasi kalau besok pagi malah ada trouble dan khawatir ga bisa kirim, akhirny aku kirim aja lewat hapeku. Kelamaan nunggu si bapak sih.

Si bapak sempat protes karena menganggap aku enggak ingat etika, mendekati tengah malam malah kirim surat lamaran dll.
Aku bilang aja, "Iya paling dibaca dan diproses besok pagi, Pak."

--
Paginya, iseng baca input-an bapak di CV, ya kan ... , kejadian ... , enggak diperiksa itu ... beberapa pemilihan diksinya masih ada yang kurang tepat dan malah ada kata yang disingkat. 
Ah, bebaslah, suka-suka Bapak. 
Kayaknya ini efek otak bapak dipenuhi oleh Raisa!

Salam tambah skill ya.
@>---

Seperti biasa, tetap menampilkan foto hasil dapur.
Untuk tanya-tanya dan atau order, bisa ke WhatsApp ya di 0818-433-549.

Salam Mille Crepe,
Mia Sweet.

Komentar

Postingan Populer