Forever Young, Why Not?
Percaya ga kalau ada banyak orang yang berumur 45 tahun, bahkan 73 tahun, tapi sel darah merah dan kesehatannya bisa kembali muda seperti umur 20 atau 30 tahunan? Saya akhirnya percaya.
Sejak pertengahan bulan April kemarin, di kompleks perumahan saya ada road show dan workshop hidup sehat secara gratis dari sebuah perusahaan yang berpusat di Jakarta dengan adopsi teknologi dari Jepang. Dan saya ikut dong, karena ada dokter dari Jakarta (tim dari penyelenggara) hadir memberi materi dan pengecekan kesehatan sel darah merah peserta. Materi workshop seputar kesehatan organ, pola hidup sehat, dan setiap hari berganti materi. Jadi peserta bisa hadir setiap hari selama workshop berlangsung hingga 14 Mei 2025. Alhamdulillah hingga kemarin peserta lebih dari 200 orang, tidak hanya penghuni kompleks, tapi juga ada dari kompleks lain seperti Bima, Pilang, bahkan Klayan Celancang, intinya untuk umum. Sebenarnya setiap peserta hanya memerlukan 1 jam per hari untuk mengikuti workshop dan sekaligus terapi yang diadopsi dari negara Jepang. Dimulai dari sesi pertama jam 08.00 pagi sampai 09.00 pagi, kelas maksimal 30 an peserta, dilanjutkan sesi jam berikutnya hingga sore hari.
Peserta yang hadir sebagian besar umurnya di atas 40 tahun, hingga 70 tahunan juga ada, anak-anak dan remaja pun boleh terapi dan mengikuti workshop. Tidak harus punya keluhan sakit, yang sehat ikut hadir untuk ikhtiar menjaga kesehatan pun boleh datang. Selama sesi terapi 1 jam, tim yang memandu workshop, kadang bertanya ke peserta keluhan sakitnya apa.
Materi yang paling menarik bagi saya saat dokter menjelaskan tentang sel darah merah itu diproduksi dari mana, sel darah merah penampakannya bagaimana, segala bentuk sel darah merah dari yang sehat, terkena radikal bebas, yang terdapat asam urat, kolesterol, anemia, thalassemia, kanker darah, dan keberadaan sel darah putih.
Saya sempat menyaksikan ada peserta seorang ibu berumur 73 tahun, punya keluhan tekanan darahnya sangat tinggi di atas 200, diabetesnya juga di atas 300, sholat hanya bisa sambil duduk, kaki sakit untuk berjalan,dan lutut sakit. Setelah mengikuti terapi dan workshop ini selama 2 minggu, dicek kembali tekanan darahnya turun menjadi 140, kadar gula turun menjadi 110, lutut dan kaki sudah tidak sakit, bisa sholat berdiri hingga sujud, jalan kaki sudah enteng, tidur malam juga berkualitas. MasyaaAllah.
Saya juga sempat menyaksikan ada peserta suami istri dari desa sebelah, sudah berumur lebih dari 75 tahun juga, suaminya mengalami stroke sebelah kiri, tidak bisa bicara, makan minum harus memakai sedotan, sangat sulit berjalan, malam tidak bisa tidur, suami istri ini sama-sama buang air kecil di malam hari bisa 7-9x, jadi balapan ke kamar mandi setiap malam. Ini mengakibatkan tekanan darah mereka tinggi sekali dan kadar gula nya juga sangat tinggi. Setelah mengikuti terapi selama seminggu, sang suami sudah bisa bicara dan bercerita di depan kelas dengan lancar, makan sudah bisa, kaki sudah bisa untuk menendang, hehe, tangan kiri sudah bisa untuk membawa ember berisi air, tekanan darah dan gula darah mereka berdua kembali normal, malam pun jam 20.00 an mereka bisa tidur nyenyak dan hanya buang air kecil 1x. MasyaaAllah. Dan masih ada beberapa orang tua lagi yang punya banyak keluhan menjadi sehat kembali mengikuti terapi ini. Terlalu panjang kalau diceritakan di sini.
Dokter sempat memeriksa tiga sampel darah dengan mikroskop khusus (saya lupa tidak mencatat nama alat dan nama tesnya) hingga bisa melihat sel darah merah yang dihubungkan ke komputer dan layar di depan kelas workshop. Pertama sampel darah diambil dari anak muda yang sehat, dilihat dengan mikroskop tersebut, sel darahnya sehat, berbentuk bulat, banyak, dan bergerak sangat mudah lancar, tidak berhimpitan/berderetan, tidak tampak kolesterol, maupun asam urat.
Sampel kedua dari bapak yang menderita stroke yang baru mengikuti hari pertama terapi, ternyata sel darah merahnya berhimpitan membentuk kereta, hehe, tidak bergerak lancar, tampak asam urat, dan kolesterol. Disarankan oleh dokter, bapak ini perlu meneruskan terapi hingga workshop selesai pertengahan bulan Mei.
Sampel ketiga, dari ibu yang berumur 73 tahun di atas, yang telah mengikuti terapi dan workshop selama 2 mingguan, hasilnya sel darah merahnya kembali muda, sangat banyak, bulat cantik, bergerak sangat lincah, tidak ada kolesterol maupun asam urat. Ibu ini sangat kegirangan melihat hasilnya, bahagia karena sehat kembali dong.
Bagaimana dengan saya sendiri?
Sebelum mengikuti workshop dan terapi, sebelum lebaran dan setelah lebaran, saya sempat beberapa kali jatuh sakit (dari demam, perut bawah kencang, pinggang sakit, sakit kepala hebat, mual muntah, lutut sakit, kaki setiap malam dan sepanjang hari pegal sakit, malam sulit tidur karena buang air kecil bisa 4-5x), badan seperti kecapean tidak hilang walaupun sudah dipijat, minum madu, minum vitamin C, mandi air panas, minum obat untuk capek badan, vitamin tulang pun hanya sebentar saja menghilangkan rasa sakit, imun seperti turun drastis. Tapi tekanan darah masih normal di 120 an. Hal ini membuat saya tidak bisa mengabulkan permintaann teman-teman komunitas untuk membuat acara halal bihalal karena kondisi kesehatan saya yang sering mendadak kambuh jatuh sakit. Padahal saya sudah mengatur pola makan, jam 08.00 – 09.00 sarapan, terakhir makan malam jam 17.00-18.00, siang banyak minum air bening, malam tidak banyak minum. Karena sering jatuh sakit, saya pun menjadi tidak bisa berolahraga sekedar berjalan kaki pagi.
Akhirnya saya memutuskan ikut terapi dan workshop di kompleks, dan baru beberapa hari mengikuti, pegal di kaki saya hilang, setiap pulang dari terapi ngantuk sangat menyerang, malam bisa tidur nyenyak, tegang di perut dan pinggang menghilang, lutut juga sudah tidak sakit, malam hanya buang air kecil satu kali. Yang membuat paling bahagia adalah hasil tes sel darah merah saya, oleh dokter dinyatakan bagus, banyak, berbentuk bulat, bergerak sangat lincah/dinamis, tidak ada plak kolesterol, kristal asam urat, tidak ada kelainan sel darah merah seperti bentuk durian, bulan sabit/talasemia, maupun anemia, tidak ada benang fibrin, dan kilomikron. Memang hanya ada sedikit sel darah putih (infeksi atau virus). Hanya dari tes sel darah merah ini, dokter tahu saya kurang istirahat, lelah berlebihan, hehehe. Sel darah putih muncul karena saya ada gejala mau flu/pilek. Intinya sel darah merah saya kembali muda seperti umur 20-30 tahunan hehe. Alhamdulillah. Waktu di data oleh tim workshop pun, saya sempat ditebak masih berumur 15 tahun lebih muda dari umur asli saya. Ya Mbak, Anda bukan yang pertama bilang seperti itu, hihi.
MasyaaAllah, sekarang badan saya sangat ringan, tidak pegal-pegal, tidak mudah capek, memang serasa masih berumur 20-30 tahunan, hehe. Tinggal meneruskan menjaga pola hidup sehat. Dan akhirnya saya mengerti mengapa orang jepang banyak yang berumur panjang, dan mereka pun menciptakan teknologi untuk terapi kesehatan agar selalu sehat. Bisa kembali sehat dan seperti muda lagi, juga rezeki yang sangat besar dari Allah. Alhamdulillah.
Sehat selalu untuk yang membaca artikel ini, jangan lupa rutin olahraga, jaga pola makan, jaga pola pikir, dan jaga hati ya.
Genki Desu,
Mia Sweet.
Seperti biasa, saya selipkan foto kue kustom, hasil dapur. Untuk spill harga, tanya-tanya, atau pemesanan bisa melalui WhatsApp di 0818-433-549.
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar