Kita Punya Pemikiran Seperti Ini, Ga Ya?

Bismillahirohmanirohim

Salah satu dari adik Eyang saya dari keluarga papa, bernamanya Eyang Niek, beliau beberapa tahun lalu sudah meninggal.
Dulu waktu saya masih bekerja di Jakarta saya tinggal dengan Eyang Niek, di daerah Tanjung Duren.
Beliau adalah sosok yang rajin beribadah sholat Subuh di masjid. Begitu juga dengan empat waktu lainnya juga sering berjamaah di masjid dekat rumah. Beliau juga rajin membaca Alquran setiap hari. Beliau adalah sosok nenek yang sangat bijaksana. 
Beliau ini suka sekali bercerita, seringnya ceritanya juga sangat menginspirasi. Salah satunya adalah tentang barang-barang yang beliau miliki yang kebanyakan adalah hadiah dari pemberian orang lain atau dari sanak saudara. 
Beliau sering bilang hari ini Eyang pakai mukena pemberian dari si A sajadahnya pemberian dari si B. Seminggu kemudian beliau mengatakan hari ini Eyang pakai mukena pemberian si C, sajadah dari si D. Jadi Eyang saya ini selalu mengganti mukena dan sajadahnya secara rutin. Beliau bilang semua barang-barang pemberian selalu dipakai bergantian, sebagai wujud rasa syukur, dan juga agar orang orang yang sudah memberikan tidak sia-sia memberikan ke Eyang, jadi biar mereka selalu mendapatkan pahala karena Eyang pakai. Begitu juga dengan barang-barang lainnya seperti tas, buku, baju, kerudung, perlengkapan haji beberapa tahun sebelumnya, itu banyak sekali pemberian dari orang lain atau sanak saudara untuk Eyang.
MasyaaAllah Tabarakallah Eyang Niek. Pemikiran yang sangat luar biasa, selalu memikirkan berbagi pahala untuk orang-orang yang sudah memberikan hadiah.
Apakah kita juga memiliki pola pikir seperti ini?

Eyang Niek  ini sejak muda tidak memiliki anak (meninggal waktu kecil), dan suaminya meninggal dunia saat masih muda juga, setelah itu Eyang tidak pernah menikah lagi, kemudian hidup bergantian dengan kakak dan adiknya mengasuh keponakan keponakannya. Beliau dulu adalah pendiri sekolah menengah pertama yang pertama kali ada di kecamatan Singosari kabupaten Malang Jawa Timur. Masa muda beliau adalah seorang aktivis sosial dan pendidikan. Karena beliau adalah orang yang tulus mengasuh keponakan keponakannya jadi Eyang saya ini juga sangat disayang oleh kakak adik dan keponakannya. Jadi walaupun hidup sendiri, tapi beliau tidak pernah merasa kesepian, tidak pernah kekurangan rezeki, tidak pernah mengeluh, justru banyak bersyukur.
Eyang Niek adalah salah satu orang yang menginspirasi saya.

Gara-gara Eyang Niek ini, saya Jadi ketularan mensyukuri semua barang-barang hadiah dan pemberian orang lain atau saudara lainnya. Setelah saya perhatikan ternyata selama ini saya juga sering sekali mendapatkan hadiah mukena dan sajadah seperti Eyang Niek, juga tas, jam, gamis, kerudung, gelas, payung, dll. Saya ikhtiar untuk tidak mencela/menghina setiap pemberian orang lain apapun itu bentuknya, karena saya yakin mereka juga sudah tulus memberikan barang-barang ini kepada saya. Karena pola pikir dari Eyang Niek, saya pun juga lebih suka memakai barang barang juga mukena dan sajadah pemberian orang lain. Di setiap akhir sholat saya pun berusaha untuk mendoakan orang-orang yang sudah memberikan hadiah kepada saya agar mendapatkan rezeki lebih banyak, sehat, lancar, bertambahnya iman taqwa, selamat dunia akhirat.
Sayapun juga jadi lebih suka memakai baju pemberian dari orang lain, sampai barang tersebut rusak tidak dapat diperbaiki, baru saya menggantinya. Bahkan ada satu tas yang sudah 4 tahun saya pakai terus karena awet sampai sekarang juga belum rusak, dan ini adalah pemberian dari salah satu teman kantor saya.

Bukan berarti kami menyukai barang gratisan, tapi ini membuktikan bahwa rejeki Allah bisa datang dari segala penjuru, jadi setiap rejeki wajib kita syukuri. 

Terima kasih orang-orang baik semoga Allah juga menyayangi kalian melimpahkan banyak rezeki banyak kemudahan dan kelancaran banyak kebahagiaan dan selalu Selamat di dunia dan akhirat.
Jazakumullah Khoiron Katsiran.
Barakallahu fiikum.

Yuk perbanyak berbagi pahala dan perbanyak mengumpulkan amal untuk bekal kehidupan setelah kematian. Juga banyak memberikan hadiah untuk lebih banyak orang lagi. 
Yuk, tularkan pola pikir yang positif ini ataupun yang lainnya, ke saudara, anak anak kita, teman teman kita, agar kita semua makin pandai bersyukur, ditambahkan iman, adab dan akhlak.
Boleh banget artikel ini di share ke keluarga, teman, relasi kalian, kapanpun juga. Untuk amal kalian juga kan?

Salam. 
Mia Sweet Cirebon

Komentar

Postingan Populer