Cara Agar Anak Senang Hati Mau Sekolah di Pondok Pesantren
Bismillahirrahmanirrahim
Gimana ya caranya agar anak mau dengan senang hati sekolah di pondok pesantren?
Yang pertama tentang niat orang tua.
Jadi orang tua tidak boleh salah dalam berniat menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren.
Jangan lupa niatkan menyekolahkan anak ke pondok pesantren karena lillahi ta'ala, hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, diniatkan untuk agama anak dengan benar, diniatkan agar anak-anak memiliki iman taqwa yang benar, diniatkan agar anak-anak kelak saat dewasa menjadi orang yang sholeh sholehah, diniatkan agar anak-anak hidup mulia di hadapan Allah, diniatkan agar anak-anak selamat dunia dan akhirat.
Sehingga kita sebagai orang tuanya kelak di akhirat dapat mempertanggungjawabkan masalah pendidikan dan membesarkan anak di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kita ketahui bahwa orang-orang dewasa yang kurang memiliki iman dan taqwa justru akan membuat orang tuanya yang sudah sepuh menjadi susah, bisa karena anaknya terlalu memandang dunia adalah segalanya tidak memikirkan akhirat sehingga banyak yang tidak bisa berbakti kepada orang tua dengan benar, bisa juga karena anak-anak hanya sibuk memikirkan harta tahta dan tidak memperdulikan hisab di akhirat, dan masih banyak lainnya.
Kedua, di umur berapa mempersiapkan anak untuk mau bersekolah di pondok pesantren?
Jika ayah dan bunda baru memiliki anak-anak batita, sekolahkan anak di TK dan SD yang memiliki basic agama yang baik dan benar.
Jika ayah dan bunda memiliki anak yang sudah masuk SD, dan jika SD-nya berbasis agama Islam, kita bisa minta bantuan kepala sekolah, guru guru, untuk sering-sering menceritakan kehidupan yang positif di pesantren, sehingga anak terbiasa mendengarkan cerita kehidupan belajar di pesantren.
Jika anak terlanjur sudah bersekolah di SD Umum/Negeri, tapi memiliki tetangga yang anak-anaknya sekolah di pesantren kita bisa sesekali menceritakan kalau tetangganya kakak A, kakak B, kakak C itu di pondok pesantren, Atau jika ada saudara yang ke sekolah di pesantren bisa sesekali mengunjungi mereka dan banyak meminta cerita di pondok pesantren.
Sering-sering ajak anak berkunjung ke banyak pondok pesantren terutama di hari Minggu pada saat anak-anak pesantren sedang dikunjungi orang tuanya.
Bisa juga saat bulan-bulan pendaftaran pondok pesantren sudah dibuka biasanya di bulan Januari hingga Maret, ada juga yang dari bulan September Oktober juga sudah mulai pembukaan pendaftaran, anak-anak kita ajak main karena biasanya kita boleh berkeliling ke beberapa fasilitas di pondok pesantren tersebut sekaligus survei biaya pendidikan, tanya jawab dengan petugas pendaftaran jadi anak-anak pun sudah terbiasa adanya beberapa pondok pesantren.
Jika memiliki saudara yang sedang belajar di pesantren mintalah sesekali untuk ikut mereka saat mengunjungi anak di pesantren, ajak anak kita untuk ikut mengunjungi.
Sebagai orang tua sering-seringlah bercerita keunggulan kenapa bersekolah di pondok pesantren. Misal anak bakal jadi hebat karena mandiri, anak jadi hebat mengajinya, anak jadi hebat agamanya, anak jadi hebat di hadapan Allah, anak bakal selalu dikelilingi malaikat-malaikat Allah karena belajar agama dari pagi hingga malam, kelak saat mereka besar akan dimudahkan Jalan hidupnya oleh Allah dan insya Allah surga balasan untuk anak-anak kita, dan sebagainya.
Kemudian jika si anak sudah memiliki niat mau untuk masuk pesantren setelah lulus SD, sejak masih kelas 5 SD anak-anak sering kita ingatkan kalau di pondok pesantren mereka harus mencuci piring sendiri, mencuci baju sendiri, menyapu mengepel sesuai jadwal piket, menata baju buku sendiri melakukan semuanya sendiri. Jadi sebaiknya anak-anak di rumah sejak dini sudah dibiasakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah yang nantinya akan menjadi bekal saat mereka masuk pondok pesantren. Ini agar anak-anak tidak kaget dengan kehidupan pondok pesantren yang serba mandiri saat mereka sudah masuk pesantren. Jika anak kaget, bisa menyebabkan anak minta keluar dari pondok, menyebabkan anak tertekan, kadang bisa menyebabkan anak sakit terus menerus.
Ketiga, jangan lupa samakan pikiran dengan pasangan yaitu suami atau istri kita, sama-sama setuju jika anaknya bersekolah di pesantren. Karena jika masih ada satu pihak yang tidak setuju itu akan menyulitkan proses anak belajar di pesantren.
Setelah kita dan pasangan memiliki satu pemikiran untuk menyekolahkan anak di pesantren banyak berdoa kepada Allah agar selalu diberi petunjuk apakah waktunya anak masuk pondok pesantren sekarang saat SMP atau nanti saat SMA atau kuliah. Banyak berdoa jika ini waktu terbaik untuk anak masuk pondok pesantren mohon agar Allah melancarkan persiapan dan melancarkan saat anak-anak sedang belajar di pondok pesantren, berdoa agar anak-anak selalu dilindungi oleh Allah selalu selamat dari segala bencana musibah kejahatan manusia dan makhluk lainnya.
Keempat, jangan lupa banyak mendoakan anak-anak lain seperti teman-teman anak-anak kita, anak-anak tetangga, anak-anak dari saudara di keluarga besar, agar yang sekolah di pondok pesantren juga dimudahkan dilancarkan juga rejekinya, dan yang tidak bersekolah di pondok pesantren juga bisa memiliki iman taqwa yang besar, baik dan benar. Banyak-banyak berdoa agar anak-anak tersebut kelak menjadi penghafal Alquran dan hadist agar negara ini makin diberkahi Allah, agar agama Islam banyak yang membela.
Kelima, selanjutnya sebagai orang tua juga perlu mempersiapkan iman dan taqwa sebelum anak masuk pondok pesantren seperti menjaga salat wajib menambah dengan salat sunnah, rajin tadarus atau menghafal, banyak beramal sholeh, banyak-banyak mendengarkan tausiah para ulama atau mengikuti kajian rutin di masjid, dan pastinya mengurangi kegiatan yang dianggap sebagai dosa kecil ataupun besar.
Karena hanya pilihan Allah lah yang bisa sekolah di pondok pesantren bisa mendapatkan ilmu yang barokah, dan itu bisa kita ikhtiarkan dengan persiapan pada orang tuanya terlebih dahulu.
Bagaimana jika anak masuk pondok pesantren saat SMA? Iya tidak apa-apa asal Allah ridho pasti akan dimudahkan dan dilancarkan, dan sebagai orang tua jangan lupa untuk selalu mohon petunjukNya.
Jika anak masuk pondok pesantren saat umur SMA dan anak sejak SMP tetap harus dimasukkan ke semacam TPQ atau belajar mengaji pada guru ngaji yang tepat dan benar, ini untuk persiapan anak masuk pondok pesantren saat SMA.
Ada kisah nyata juga dari teman saya anaknya baru masuk pondok pesantren saat kuliah, jadi kuliah tapi tinggal di pondok pesantren tidak ngekos. Jadi saat menjadi mahasiswa atau mahasiswa tetap bisa mengikuti pembelajaran kuliah di kampus, sore dan malamnya belajar Diniyah dan menghafalkan Alquran di pondok pesantren. Anak teman saya ini MasyaAllah nya dalam waktu 3 tahunan justru bisa sekaligus menghafal 30 juz ini membuat orang tuanya sangat terharu karena tidak pernah membayangkan jika anaknya bisa seluarbiasa ini.
Semoga yang kita doa dan ikhtiarkan mendapatkan yang terbaik dari Allah.
Untuk kali ini tulisan saya cukup sekian, Insya Allah lain waktu akan saya sambung dengan tulisan mengenai bagaimana memilih pondok pesantren, bagaimana persiapan jika anak sudah akan masuk pondok pesantren, dan bagaimana sikap orang tua saat anak sedang belajar di pondok pesantren.
Semangat terus untuk para orang tua, semoga kita semua dimampukan mendidik anak dengan benar. Aamiin
Barokallahu fiikum.
Salam sayang,
Mia Sweet
Komentar
Posting Komentar