Cinta Saya di : Fokus, Satu, Hebat (Aku Pun Bisa Membaca Pikiranmu - Bagian 5)
Bismillahirrahmanirrahiim.
Artikel ini melanjutkan dari cerita Bagian 4, saya mau melanjutkannya dengan orang yang memiliki MK/otak dominan Thinking (T) / Logika. Setelah saya ingat-ingat, sejak kecil hingga saat ini saya memiliki banyak teman / sahabat yang ber-MK T ini.
Begitu bertemu dengan teman T, yang saya ingat pertama kali adalah mereka orang yang pandai, pintar, cerdas, dan berpikir aman.
Secara fisik, mereka orang yang kuat, bisa dibaca di buku/web STIFIn jenis otot yang membentuk tubuh mereka. Kuatnya kedua setelah orang Sensing. Nah karena dianugerahi tubuh yang kuat, sejak kecil terlihat sangat aktif, bertenaga, seperti tidak punya capek. Tapi begitu mulai remaja, dewasa, malah terlihat tenang (cool), karena tenaga nya lebih banyak untuk otak alias berpikir. Mereka adalah orang yang sangat suka berpikir, berpikir rumitpun mereka menyukainya, haha. Hal ini tidak akan membuat capek, malah menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi kehidupan mereka.
Makanya mereka sangat cocok menjadi seorang profesor, mereka suka belajar hingga tingkatan yang tertinggi sekalipun. Kehebatan orang T adalah saat menyukai bidang tertentu, akan dipelajari dari A sampai Z, sangat mendalam dan mendasar. Bagi mereka setiap hal harus memiliki dasar yang kuat.
Jadi saat minta penjelasan dari suatu masalah yang dikuasai oleh mereka, mendengarkan penjelasannya akan sangat detail dan ilmiah, seperti buku bersuara, hehe.
Bisa dibilang, mereka sangat logis. Setiap hal dipikirkan secara logika, diurutkan secara sistematis. Hal inilah yang membuat orang T adalah the best problem solver di bidang yang dikuasainya.
Berhubungan dengan letak otak yang dominan orang Thinking ini, adalah di bagian kiri sebelah atas. Semakin jauh dari otak kecil/otak tengah (bawah tengah), dalam teori STIFIn, orang tersebut akan kurang dalam memakai emosi, makanya terlihat tenang, karena kurang dalam emosi, kurang juga dalam empati, dan bisa dibilang, orang T ini tidak menyukai berlama-lama bersosialisasi. Bisa dibilang teman dekat mereka tidak banyak. Tapi saat orang T ini mencintai sesuatu/mencintai seseorang yang terjadi adalah totalitas dalam mencintai ^_^
Orang T ini karena menyukai berpikir logis, dan dikategorikan sangat cerdas, jadi sangat menyukai kompetisi, mengejar nomor satu, dan sangat menyukai kecepatan serta ketepatan. Bisa jadi untuk para laki-laki, mereka menyukai olahraga kecepatan seperti Formula 1, atau MotoGP. Dalam sehari-hari nya pun, bila golongan darahnya bukan A, biasanya akan menyukai berkendara dalam kecepatan tinggi, dengan menguasai teknik dan teorinya terlebih dahulu. Olahraga yang membutuhkan ketepatan seperti menembak, memanah, basket, dan sepak bola (pencetak top scorer). Olahraga yang membutuhkan pemikiran panjang dan strategi seperti catur.
Pada masa bersekolah pun tak jarang orang T ini mencetak juara satu, karena kesukaannya berkompetisi dan berpikir. Karena menyukai kompetisi inilah, menyebabkan orang T mewaspadai setiap orang ^__^ . Setiap orang bisa dianggap sebagai saingannya, hidup seakan-akan penuh dengan kompetisi.
Penguasaannya yang luar biasa dalam teori, sangat sistematis, mendasar, menyebabkan orang T ini menyukai peraturan. Peraturan dibuat agar dapat memenuhi target dan aman dilakukan. Target mereka adalah menjadi nomor satu. Peraturan yang diyakini mereka pun untuk menandai wilayah/teritori pekerjaan dan kepemilikan.
Hubungannya dengan pasangan, orang T ini sangat protektif, memiliki tanggung jawab yang besar, dan memiliki cemburu yang besar, karena setiap orang bisa menjadi ancaman dalam kehidupannya dan pasangannya.
Dari orang T ini, saya belajar banyak tentang mengikuti aturan, aturan dibuat bukan untuk dilanggar, tapi untuk mencapai target atau tujuan. Dengan orang T ini, saya bisa belajar banyak untuk merencanakan sesuatu. Karena orang T ini lebih menyukai sesuatu yang sudah direncanakan terlebih dahulu, sehingga bisa dipikirkan jalan keluar kendala-kendala yang akan muncul.
Anak-anak dengan MK T ini, sangat aktif bergerak, energi nya besar, dan mereka menyukai aturan. Jika diberitahu hal yang berbahaya, mereka mau untuk menghindari, karena mereka menyukai keamanan. Daya tangkapnya juga sangat bagus, menyukai angka / matematika, cepat belajar menalar/logika. Sejak kecil mereka menyukai target ^_^. Gunakan target mereka untuk mendidik dan bagaimana cara yang baik dan benar untuk mencapai targetnya.
Orang dewasa dengan MK T ini, lebih merasa nyaman bekerja di perusahaan yang besar, kokoh dan kuat, karena dengan begitu mereka merasa aman dan totalitas mengeluarkan kemampuannya yang bisa dibilang akan menjadi luar biasa untuk perusahaannya. Intinya, rejeki orang dengan MK T ini ada di keahliannya, semakin ahli, semakin banyak perusahaan yang akan mencarinya, semakin besar gaji yang akan ditawarkan / diterima.
Sebaliknya, jika orang MK T ini bekerja di perusahaan yang tidak kokoh, mereka akan galau dan tidak tenang di hidupnya, karena mereka akan memiliki beban, berpikir untuk mencapai target hidupnya.
Jika orang T memilih bisnis (bukan bekerja pada perusahaan), sebagian besar mereka lebih menyukai bisnis franchise yang sudah jelas dikenal dan laku di masyarakat. Sedangkan orang S jika berbisnis selain menyukai kuantitas banyak, orang S juga menyukai bisnis barang ber-merk dan mahal.
Jika MK S memiliki target di kuantitas harta kekayaan, MK T ini juga memiliki target yang serupa tapi berbentuk tahta/kedudukan dalam perusahaan /masyarakat. Jika MK S menempuh berbagai cara untuk mencapai tujuannya, MK T mencapai targetnya dengan aturan dan sistem.
Orang T ini hanya mampu fokus di satu bidang dalam pekerjaannya, jadi jarang sekali menemui orang T yang bekerja dan berbisnis di bidang yang berbeda dengan pekerjaannya, bagi mereka itu akan sulit sekali untuk berbagi waktu dan pemikiran.
Karena mereka sangat fokus, itulah yang menjadikan mereka hebat di satu bidang.
Fokus, Satu, Hebat ^__^
Begitu dengan pasangan, mereka hanya mampu fokus di satu orang, fokus satu hebat, bisa dikatakan mereka, orang T adalah yang paling setia diantara kelima MK. Orang T menyukai pasangan yang simple, dan tidak berlebihan dalam segala hal.
Pak Farid Poniman (Penemu STIFIn) menyebutkan untuk tes sidik jari ini agar setiap orang mampu fokus satu dan menjadi hebat (menemukan karpet merahnya), seperti hal nya orang T yang tercetak dengan baik.
---
Jauh sebelum mengenal STIFIn, saya sendiri sejak awal ternyata sangat tertarik dengan orang ber-MK T, yaitu suami saya.
Dulu jaman akhir-akhir masa kuliah, suami dulu adalah teman baik saya, suami saya stress lihat saya kuliah santai, belajar ya hanya sehari semalam sebelum ujian, suami saya dulu khawatir bagaimana nilai saya nanti. Saya kan termasuk orang yang beruntung, jadi nilai saya bagus semua, hahaha, kalau cara belajar saya, cerita nya nanti di artikel pembahasan MK F (Feeling).
Berbeda dengan suami saya, tipe T memang kutu buku, suka membaca buku, setiap saat dimana saja membawa buku kuliah, dibaca, dihapalkan dipahami, terutama kalau ada skema, grafik, detail dihapalkan dan dipahami. Saya yang heran lihatnya, betah banget belajar, haha.
Saat penelitian & skripsi (tugas akhir tema mikroenkapsulasi omega 3) suami waktu itu tergolong sangat rumit, tapi suami sangat enjoy dengan penelitian dan skripsinya, begitu tiba waktunya ujian skripsi, salah satu penguji nya adalah profesor, melihat skripsi suami, kemudian memberi komentar kalau ini bukan penelitian dan skripsinya mahasiswa S1 tapi sudah termasuk thesis karena sangat rumit, ditambah setiap pertanyaan terjawab dengan lancar dan benar, sempurna nilai ujian skripsi suami. Itulah orang T, ditantang mempelajari yang rumit, mudah saja menakhlukkannya.
Berbeda dengan penelitian & skripsi saya, waktu itu dosen pembimbing, meminta parameter yang diukur-dibahas lebih banyak lagi, seperti jumlah klorofil setiap daun lada perdu, jumlah klorofil pada batang, dan jumlah sel di setiap akar, ampuuun tidak sanggup saya, walaupun saya 'iyakan' kemauan dosen pembimbing, tapi tidak saya masukkan ke skripsi karena saya sudah kewalahan dengan parameter sebelumnya yang sudah banyak juga, hikhikhik. Hanya saja waktu itu saya berani ambil tantangan menerima meneliti tanaman lada perdu, dimana mahasiswa di jurusan (program studi) saya sangat sangat menghindari tanaman ini dijadikan penelitian dan skripsi, dikarenakan tingkat kegagalannya 99%, mantab deh. Saya ingat teman saya yang lain meneliti lada perdu juga tapi dengan tema yang berbeda, begitu sudah hampir diujung penelitian, dan hampir satu semester penelitiannya, tiba-tiba semua tanaman lada perdu teman saya 100% mati semua, langsung bikin stress, karena belum selesai dan harus mengulang lagi dari awal. Lagi-lagi saya memang beruntung, tanaman lada perdu saya, tidak sampai 30% yang mati, tetap bisa dilakukan sulam tanaman dan tidak sampai mengulang penelitian, hehe.
Wawasan saya di per-baking-an, juga banyak diberi oleh suami, suami yang memberi tahu tentang seluk beluk susu UHT, susu bubuk, tepung, gandum, telur, gula, baking soda, keju, jamur di kue, rusaknya kue dll. Dan suami tempat saya bertanya, kenapa kue nya seperti ini, dll, senangnya mendapat dan mendengarkan teori ilmiahnya dari suami. Suami adalah a very good tester, inderanya sangat tajam. Begitu menyodorkan sepotong kue, dicicipi, suami saya bisa menebak ini jenis kue apa, hehe. Jadi seru kalau minta masukan tentang rasa ke suami, akan banyak saran untuk saya :D
Suami saya secara fisik tidak gemuk, ini dikarenakan MK Thinking-nya, energinya lebih banyak untuk berpikir, tetapi memiliki fisik yang kuat. Suami saya menyukai aktifitas/olahraga menembak, catur, tenis meja, futsal/sepak bola (striker), semuanya adalah aktifitas yang disukai orang T, hehe. Tidak hanya suka, tapi menguasai, saat mendapat lawan yang tangguh, yang ada malah penasaran untuk mengalahkan lawannya, hehe.
Sejak remaja suami menyukai gitar, dibela-belain sampai les gitar klasik sejak SMP, jadinya saat awal kuliah pernah jadi gitaris band, sayangnya saya belum kenal dan tidak pernah melihat performance suami waktu itu, hahaha. Tidak hanya gitar biasa, suami juga menguasai gitar listrik, seneng saat suami bermaik gitar musik latin (entahlah saya lupa istilahnya) dan musik klasik.
Begitu juga dengan berkendara, dulu sebelum punya anak, pernah ke Bandung menggunakan motor, ini namanya lutut saya kanan kiri bergantian sampai ikut menyentuh aspal karena sangat miringnya suami membawa motor dan tidak jatuh. Suami sangat smooth (tidak kasar) membawa motor (maupun mobil), smooth maksudnya memindah gigi dan mengeremnya halus sehingga penumpang tidak merasakan apa-apa, tapi cepat mampu melesat di atas 100 km/jam. Karena saya termasuk menyukai tantangan, sangat enjoy diajak 'ngebut' suami. Teknik mengendarai motor di atas kecepatan rata-rata memang saya dapatkan dari suami.
Itulah orang T, apapun yang disukai akan dikuasai tekniknya, sehingga tidak celaka, dan tetap aman. Makanya saya pernah bilang di artikel sebelumnya, orang yang menyukai dan menguasai kecepatan tinggi adalah orang yang cerdas, cerdas menguasai tekniknya. Dan inderanya sangat tajam bila kendaraan ada yang tidak beres / perlu diperbaiki.
Serunya, saat suami menemani saya mengantar kue, mengendarai motor maupun mobil menjadi sangat hati-hati agar kue selamat ^__^
Di dunia kerja suami, sejak awal suami memang pengejar prestasi, alhamdulillah di perusahaan terakhir (sekarang), beberapa tahun lalu dan berturut-turut menjadi yang terbaik se-nasional. Dan saat suami mulai dilanda galau dengan masalah di kantor, saya hanya bilang, fokus saja dengan mencetak prestasi, dengan begitu, tidak mudah tersingkirkan oleh siapapun. Perusahaan manapun tidak akan melepas karyawan terbaiknya. Apalagi saat ini, saya berpesan ke suami, untuk mensejahterakan, mensukseskan anak buahnya, karena prestasinya sekarang ditentukan oleh keberhasilan anak buahnya. Orang dikatakan sukses jika telah mampu mensukseskan orang lain terlebih dahulu. Saya sejak awal tidak mengkhawatirkan suami di dunia kerjanya, karena suami menyukai bekerja sesuai peraturan, memiliki target menjadi yang terbaik (prestasi), pandai mencari jalan keluar untuk setiap permasalahan di pekerjaannya dan bekerja secara aman. Perusahaan manapun akan senang hati menerima suami saya (kalaupun harus pindah perusahaan di bidang yang sama). Yang perlu dijaga dan ditingkatkan adalah ibadahnya, dan lebih memahami perasaan orang lain. Pesan saya juga, tidak berbuat dosa dan jangan sampai mendzolimi satu orang pun, itu demi kesuksesan karir.
Yang jelas, saya menyukai cara suami saya mencintai saya, apapun itu bentuknya, saya tahu persis suami saya sangat setia, sayang dan bertanggung jawab dengan keluarga kecilnya. Dari suami, saya belajar setia, mengikuti aturan yang benar, belajar realistis, dan jujur. Tapi saya tetap menjadi diri saya sendiri yang obyektif, tidak suka bersandiwara, tidak berlebihan, dan apa yang saya sampaikan dari apa yang terjadi (kenyataan) saya lihat serta rasakan.
I love you, my husband.
Sekian dulu artikelnya ya.
^___^
Salam cinta, fokus satu hebat,
Putri (Mia Sweet)
Artikel ini melanjutkan dari cerita Bagian 4, saya mau melanjutkannya dengan orang yang memiliki MK/otak dominan Thinking (T) / Logika. Setelah saya ingat-ingat, sejak kecil hingga saat ini saya memiliki banyak teman / sahabat yang ber-MK T ini.
Begitu bertemu dengan teman T, yang saya ingat pertama kali adalah mereka orang yang pandai, pintar, cerdas, dan berpikir aman.
Secara fisik, mereka orang yang kuat, bisa dibaca di buku/web STIFIn jenis otot yang membentuk tubuh mereka. Kuatnya kedua setelah orang Sensing. Nah karena dianugerahi tubuh yang kuat, sejak kecil terlihat sangat aktif, bertenaga, seperti tidak punya capek. Tapi begitu mulai remaja, dewasa, malah terlihat tenang (cool), karena tenaga nya lebih banyak untuk otak alias berpikir. Mereka adalah orang yang sangat suka berpikir, berpikir rumitpun mereka menyukainya, haha. Hal ini tidak akan membuat capek, malah menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi kehidupan mereka.
Makanya mereka sangat cocok menjadi seorang profesor, mereka suka belajar hingga tingkatan yang tertinggi sekalipun. Kehebatan orang T adalah saat menyukai bidang tertentu, akan dipelajari dari A sampai Z, sangat mendalam dan mendasar. Bagi mereka setiap hal harus memiliki dasar yang kuat.
Jadi saat minta penjelasan dari suatu masalah yang dikuasai oleh mereka, mendengarkan penjelasannya akan sangat detail dan ilmiah, seperti buku bersuara, hehe.
Bisa dibilang, mereka sangat logis. Setiap hal dipikirkan secara logika, diurutkan secara sistematis. Hal inilah yang membuat orang T adalah the best problem solver di bidang yang dikuasainya.
Berhubungan dengan letak otak yang dominan orang Thinking ini, adalah di bagian kiri sebelah atas. Semakin jauh dari otak kecil/otak tengah (bawah tengah), dalam teori STIFIn, orang tersebut akan kurang dalam memakai emosi, makanya terlihat tenang, karena kurang dalam emosi, kurang juga dalam empati, dan bisa dibilang, orang T ini tidak menyukai berlama-lama bersosialisasi. Bisa dibilang teman dekat mereka tidak banyak. Tapi saat orang T ini mencintai sesuatu/mencintai seseorang yang terjadi adalah totalitas dalam mencintai ^_^
Orang T ini karena menyukai berpikir logis, dan dikategorikan sangat cerdas, jadi sangat menyukai kompetisi, mengejar nomor satu, dan sangat menyukai kecepatan serta ketepatan. Bisa jadi untuk para laki-laki, mereka menyukai olahraga kecepatan seperti Formula 1, atau MotoGP. Dalam sehari-hari nya pun, bila golongan darahnya bukan A, biasanya akan menyukai berkendara dalam kecepatan tinggi, dengan menguasai teknik dan teorinya terlebih dahulu. Olahraga yang membutuhkan ketepatan seperti menembak, memanah, basket, dan sepak bola (pencetak top scorer). Olahraga yang membutuhkan pemikiran panjang dan strategi seperti catur.
Pada masa bersekolah pun tak jarang orang T ini mencetak juara satu, karena kesukaannya berkompetisi dan berpikir. Karena menyukai kompetisi inilah, menyebabkan orang T mewaspadai setiap orang ^__^ . Setiap orang bisa dianggap sebagai saingannya, hidup seakan-akan penuh dengan kompetisi.
Penguasaannya yang luar biasa dalam teori, sangat sistematis, mendasar, menyebabkan orang T ini menyukai peraturan. Peraturan dibuat agar dapat memenuhi target dan aman dilakukan. Target mereka adalah menjadi nomor satu. Peraturan yang diyakini mereka pun untuk menandai wilayah/teritori pekerjaan dan kepemilikan.
Hubungannya dengan pasangan, orang T ini sangat protektif, memiliki tanggung jawab yang besar, dan memiliki cemburu yang besar, karena setiap orang bisa menjadi ancaman dalam kehidupannya dan pasangannya.
Dari orang T ini, saya belajar banyak tentang mengikuti aturan, aturan dibuat bukan untuk dilanggar, tapi untuk mencapai target atau tujuan. Dengan orang T ini, saya bisa belajar banyak untuk merencanakan sesuatu. Karena orang T ini lebih menyukai sesuatu yang sudah direncanakan terlebih dahulu, sehingga bisa dipikirkan jalan keluar kendala-kendala yang akan muncul.
Anak-anak dengan MK T ini, sangat aktif bergerak, energi nya besar, dan mereka menyukai aturan. Jika diberitahu hal yang berbahaya, mereka mau untuk menghindari, karena mereka menyukai keamanan. Daya tangkapnya juga sangat bagus, menyukai angka / matematika, cepat belajar menalar/logika. Sejak kecil mereka menyukai target ^_^. Gunakan target mereka untuk mendidik dan bagaimana cara yang baik dan benar untuk mencapai targetnya.
Orang dewasa dengan MK T ini, lebih merasa nyaman bekerja di perusahaan yang besar, kokoh dan kuat, karena dengan begitu mereka merasa aman dan totalitas mengeluarkan kemampuannya yang bisa dibilang akan menjadi luar biasa untuk perusahaannya. Intinya, rejeki orang dengan MK T ini ada di keahliannya, semakin ahli, semakin banyak perusahaan yang akan mencarinya, semakin besar gaji yang akan ditawarkan / diterima.
Sebaliknya, jika orang MK T ini bekerja di perusahaan yang tidak kokoh, mereka akan galau dan tidak tenang di hidupnya, karena mereka akan memiliki beban, berpikir untuk mencapai target hidupnya.
Jika orang T memilih bisnis (bukan bekerja pada perusahaan), sebagian besar mereka lebih menyukai bisnis franchise yang sudah jelas dikenal dan laku di masyarakat. Sedangkan orang S jika berbisnis selain menyukai kuantitas banyak, orang S juga menyukai bisnis barang ber-merk dan mahal.
Jika MK S memiliki target di kuantitas harta kekayaan, MK T ini juga memiliki target yang serupa tapi berbentuk tahta/kedudukan dalam perusahaan /masyarakat. Jika MK S menempuh berbagai cara untuk mencapai tujuannya, MK T mencapai targetnya dengan aturan dan sistem.
Orang T ini hanya mampu fokus di satu bidang dalam pekerjaannya, jadi jarang sekali menemui orang T yang bekerja dan berbisnis di bidang yang berbeda dengan pekerjaannya, bagi mereka itu akan sulit sekali untuk berbagi waktu dan pemikiran.
Karena mereka sangat fokus, itulah yang menjadikan mereka hebat di satu bidang.
Fokus, Satu, Hebat ^__^
Begitu dengan pasangan, mereka hanya mampu fokus di satu orang, fokus satu hebat, bisa dikatakan mereka, orang T adalah yang paling setia diantara kelima MK. Orang T menyukai pasangan yang simple, dan tidak berlebihan dalam segala hal.
Pak Farid Poniman (Penemu STIFIn) menyebutkan untuk tes sidik jari ini agar setiap orang mampu fokus satu dan menjadi hebat (menemukan karpet merahnya), seperti hal nya orang T yang tercetak dengan baik.
---
Jauh sebelum mengenal STIFIn, saya sendiri sejak awal ternyata sangat tertarik dengan orang ber-MK T, yaitu suami saya.
Dulu jaman akhir-akhir masa kuliah, suami dulu adalah teman baik saya, suami saya stress lihat saya kuliah santai, belajar ya hanya sehari semalam sebelum ujian, suami saya dulu khawatir bagaimana nilai saya nanti. Saya kan termasuk orang yang beruntung, jadi nilai saya bagus semua, hahaha, kalau cara belajar saya, cerita nya nanti di artikel pembahasan MK F (Feeling).
Berbeda dengan suami saya, tipe T memang kutu buku, suka membaca buku, setiap saat dimana saja membawa buku kuliah, dibaca, dihapalkan dipahami, terutama kalau ada skema, grafik, detail dihapalkan dan dipahami. Saya yang heran lihatnya, betah banget belajar, haha.
Saat penelitian & skripsi (tugas akhir tema mikroenkapsulasi omega 3) suami waktu itu tergolong sangat rumit, tapi suami sangat enjoy dengan penelitian dan skripsinya, begitu tiba waktunya ujian skripsi, salah satu penguji nya adalah profesor, melihat skripsi suami, kemudian memberi komentar kalau ini bukan penelitian dan skripsinya mahasiswa S1 tapi sudah termasuk thesis karena sangat rumit, ditambah setiap pertanyaan terjawab dengan lancar dan benar, sempurna nilai ujian skripsi suami. Itulah orang T, ditantang mempelajari yang rumit, mudah saja menakhlukkannya.
Berbeda dengan penelitian & skripsi saya, waktu itu dosen pembimbing, meminta parameter yang diukur-dibahas lebih banyak lagi, seperti jumlah klorofil setiap daun lada perdu, jumlah klorofil pada batang, dan jumlah sel di setiap akar, ampuuun tidak sanggup saya, walaupun saya 'iyakan' kemauan dosen pembimbing, tapi tidak saya masukkan ke skripsi karena saya sudah kewalahan dengan parameter sebelumnya yang sudah banyak juga, hikhikhik. Hanya saja waktu itu saya berani ambil tantangan menerima meneliti tanaman lada perdu, dimana mahasiswa di jurusan (program studi) saya sangat sangat menghindari tanaman ini dijadikan penelitian dan skripsi, dikarenakan tingkat kegagalannya 99%, mantab deh. Saya ingat teman saya yang lain meneliti lada perdu juga tapi dengan tema yang berbeda, begitu sudah hampir diujung penelitian, dan hampir satu semester penelitiannya, tiba-tiba semua tanaman lada perdu teman saya 100% mati semua, langsung bikin stress, karena belum selesai dan harus mengulang lagi dari awal. Lagi-lagi saya memang beruntung, tanaman lada perdu saya, tidak sampai 30% yang mati, tetap bisa dilakukan sulam tanaman dan tidak sampai mengulang penelitian, hehe.
Wawasan saya di per-baking-an, juga banyak diberi oleh suami, suami yang memberi tahu tentang seluk beluk susu UHT, susu bubuk, tepung, gandum, telur, gula, baking soda, keju, jamur di kue, rusaknya kue dll. Dan suami tempat saya bertanya, kenapa kue nya seperti ini, dll, senangnya mendapat dan mendengarkan teori ilmiahnya dari suami. Suami adalah a very good tester, inderanya sangat tajam. Begitu menyodorkan sepotong kue, dicicipi, suami saya bisa menebak ini jenis kue apa, hehe. Jadi seru kalau minta masukan tentang rasa ke suami, akan banyak saran untuk saya :D
Suami saya secara fisik tidak gemuk, ini dikarenakan MK Thinking-nya, energinya lebih banyak untuk berpikir, tetapi memiliki fisik yang kuat. Suami saya menyukai aktifitas/olahraga menembak, catur, tenis meja, futsal/sepak bola (striker), semuanya adalah aktifitas yang disukai orang T, hehe. Tidak hanya suka, tapi menguasai, saat mendapat lawan yang tangguh, yang ada malah penasaran untuk mengalahkan lawannya, hehe.
Sejak remaja suami menyukai gitar, dibela-belain sampai les gitar klasik sejak SMP, jadinya saat awal kuliah pernah jadi gitaris band, sayangnya saya belum kenal dan tidak pernah melihat performance suami waktu itu, hahaha. Tidak hanya gitar biasa, suami juga menguasai gitar listrik, seneng saat suami bermaik gitar musik latin (entahlah saya lupa istilahnya) dan musik klasik.
Begitu juga dengan berkendara, dulu sebelum punya anak, pernah ke Bandung menggunakan motor, ini namanya lutut saya kanan kiri bergantian sampai ikut menyentuh aspal karena sangat miringnya suami membawa motor dan tidak jatuh. Suami sangat smooth (tidak kasar) membawa motor (maupun mobil), smooth maksudnya memindah gigi dan mengeremnya halus sehingga penumpang tidak merasakan apa-apa, tapi cepat mampu melesat di atas 100 km/jam. Karena saya termasuk menyukai tantangan, sangat enjoy diajak 'ngebut' suami. Teknik mengendarai motor di atas kecepatan rata-rata memang saya dapatkan dari suami.
Itulah orang T, apapun yang disukai akan dikuasai tekniknya, sehingga tidak celaka, dan tetap aman. Makanya saya pernah bilang di artikel sebelumnya, orang yang menyukai dan menguasai kecepatan tinggi adalah orang yang cerdas, cerdas menguasai tekniknya. Dan inderanya sangat tajam bila kendaraan ada yang tidak beres / perlu diperbaiki.
Serunya, saat suami menemani saya mengantar kue, mengendarai motor maupun mobil menjadi sangat hati-hati agar kue selamat ^__^
Di dunia kerja suami, sejak awal suami memang pengejar prestasi, alhamdulillah di perusahaan terakhir (sekarang), beberapa tahun lalu dan berturut-turut menjadi yang terbaik se-nasional. Dan saat suami mulai dilanda galau dengan masalah di kantor, saya hanya bilang, fokus saja dengan mencetak prestasi, dengan begitu, tidak mudah tersingkirkan oleh siapapun. Perusahaan manapun tidak akan melepas karyawan terbaiknya. Apalagi saat ini, saya berpesan ke suami, untuk mensejahterakan, mensukseskan anak buahnya, karena prestasinya sekarang ditentukan oleh keberhasilan anak buahnya. Orang dikatakan sukses jika telah mampu mensukseskan orang lain terlebih dahulu. Saya sejak awal tidak mengkhawatirkan suami di dunia kerjanya, karena suami menyukai bekerja sesuai peraturan, memiliki target menjadi yang terbaik (prestasi), pandai mencari jalan keluar untuk setiap permasalahan di pekerjaannya dan bekerja secara aman. Perusahaan manapun akan senang hati menerima suami saya (kalaupun harus pindah perusahaan di bidang yang sama). Yang perlu dijaga dan ditingkatkan adalah ibadahnya, dan lebih memahami perasaan orang lain. Pesan saya juga, tidak berbuat dosa dan jangan sampai mendzolimi satu orang pun, itu demi kesuksesan karir.
Yang jelas, saya menyukai cara suami saya mencintai saya, apapun itu bentuknya, saya tahu persis suami saya sangat setia, sayang dan bertanggung jawab dengan keluarga kecilnya. Dari suami, saya belajar setia, mengikuti aturan yang benar, belajar realistis, dan jujur. Tapi saya tetap menjadi diri saya sendiri yang obyektif, tidak suka bersandiwara, tidak berlebihan, dan apa yang saya sampaikan dari apa yang terjadi (kenyataan) saya lihat serta rasakan.
I love you, my husband.
Sekian dulu artikelnya ya.
^___^
Salam cinta, fokus satu hebat,
Putri (Mia Sweet)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushm...hm ... seru banget niy tulisannya. Jadi pengin nulis surat cinta juga buat suami.
BalasHapushttps://bikinkaossatuan.com
hahaha, jadi artikel ini kategorinya surat cinta ya?
BalasHapusbaru sadar aku... :))
thanks Uciiii sayang, sukses ya Bikin Kaos Satuan - nya :-*
aamiin...terimakasih kaka :)
BalasHapusnice articles mba. sangat menginspirasi :) saya sudah baca bag. 1 - 5. saya mau sharing mba, kebetulan saya mk fe dan suami saya mk t. saya yang (penuh perasaan & emosional) mendambakan penghargaan, perhatian, romantisme, dicintai, kasih sayang dari suami, ada sisi selalu ingin mendekatkan diri kpd Tuhan. sementara suami dengan sikapnya cuek dlm segala hal yg saya sebutkan tadi dari sifat saya (logika & analisa) menjadikan kami sangat sering bertengkar karna perbedaan sudut pandang & cara kami dalam bersikap. bagaimana cara menghadapinya yah. saya jadi penuh emosional karna harus terus menerus bersabar semoga mba bisa membantu saya dengan memberikan semangat & solusi utk saya :)
BalasHapusmbak rizqa, maaf ya, baru dibalas, memang mk Fe sangat membutuhkan kata2 cinta untuk menjaga semangatnya, tapi pada dasarnya suami mk T sangat mencintai mbak rizqa, mmg akan sulit mendapatkan kata2 cinta dari suami, tapi bisa diubah dengan meminta suami untuk sering2 menggenggam tangan mbak rizqa di saat2 santai, dan saat sedang tidur, saya sarankan untuk sering2 tidur berpelukan dengan suami, itu akan lebih berharga dari kata2 cinta sekalipun. sering2 pergi berdua, dan sampaikan ke suami, menjaga, memelihara, memupuk cinta diantara suami istri itu sangat penting. Mbak rizqa nya sendiri, jangan lupa untuk sering2 memberi kata2 cinta untuk suami via pesan, telepon atau saat di rumah, sering2 memberi tatapan mata penuh cinta untuk suami. dengan bgtu suami mbak rizqa akan merasa tenang menjalani semua aktifitas setiap hari. jangan terlalu sering berdebat ya, selalu akhiri debat dengan pelukan & genggaman tangan. krn suami sangat membutuhkan cinta dalam bentuk apapun dari mbak rizqa setiap harinya. semoga pernikahan mbak rizqa selalu sakinah mawadah warohmah. aamiin yra
Hapusmbak...ditunggu artikel MK F nya yah....
BalasHapusinsyaa Alloh. klo sudah dipodting artikel mk F, insyaa Alloh diinfo/dicolek di sini
Hapusterima kasih sudah menunggu ya.