Hargai Anak dan Uang Anak
Dulu sahabat kantor pernah sharing ilmu mengajarkan anak untuk menabung sejak dini, seperti ini : Membiasakan anak-anak menabung misal untuk merencanakan membeli barang yang mereka mau, dan sebagai orang tua jangan pernah mengambil uang tabungan mereka sepersenpun, agar anak-anak percaya dengan kita sampai kita tua nanti. Karna jika kita sebagai orang tua selalu mengambil tabungan anak-anak dan tidak mengembalikan lagi, kepercayaan anak-anak ke kita akan terus berkurang, dan mereka jadi trauma dan tidak suka menabung sampai tua nanti. Ini juga berlaku untuk THR yang mereka terima.
Dan saya di kubu yang tidak mengambil tabungan anak-anak tanpa ijin mereka. Kalo pinjam pernah dan seijin mereka, karna tabungan mereka berbentuk uang tunai di rumah (sejak anak-anak masih SD), tapi kami selaku orang tua berusaha segera menepati janji mengembalikan uang mereka. Maklum, saya bikin kue pesanan setiap hari kadang butuh cash lebih banyak untuk beli bahan misal telur (saat urgent). Dan kami membiasakan anak-anak mengingat jumlah uang yang kami pinjam, jadi mereka bisa menghormati & menghargai kita saat mengembalikan uang mereka.
Dari mana anak-anak menabung? Dimulai dari menyisihkan uang saku sekolah. Sebelum berangkat, sebagian disimpan di tabungan, sebagian dibawa ke sekolah. Kadang-kadang kalo mereka telah melakukan kebaikan/prestasi, kita bisa memberikan uang untuk ditabung juga. Kadang anak anak mendapatkan hadiah uang dari kakek nenek, budhe pakdhe, tante om, tetangga juga. Hadiah uang ini biasanya mereka tabung, hanya diambil sedikit untuk beli jajan.
Mengajarkan menabung tidak berarti mengajarkan pelit. Kami juga mengajarkan anak-anak agar menyukai berbagi ke teman-teman dan saudaranya. Agar mereka terbiasa sedekah sejak dini. Mengajarkan saling sayang kepada sesama dan makhluk lainnya (binatang/hewan). Mengajarkan bersyukur atas semua yang mereka punya. Mengajarkan kejujuran, ketulusan & keikhlasan juga sangat penting.
Oiya, anak-anak menabung juga biasanya memiliki tujuan, pernah untuk beli sepeda, pernah untuk acara makan dan nonton bersama dengan teman teman sekelasnya, pernah untuk uang saku liburan mereka, pernah untuk membeli tas, dll. Intinya mereka bahagia bisa mewujudkan tujuan mereka, dan belajar mandiri karena tidak selalu meminta uang dalam jumlah banyak ke orang tua.
Semoga kita sebagai orang tua selalu diberikan semangat untuk terus mendidik akhlak anak-anak, aamiin yaa robbal'alaamiin.
Love,
Mia Sweet
Dedicated to my best friend Laidy Terynia
(Jazakillah khoiron katsiran, terimakasih banyak untuk ilmunya ya)
Komentar
Posting Komentar