MasyaAllah, Hafal 30 Juz Dalam Setahun

Saya mengetik cerita ini pada tanggal 22 Mei 2022.

Kemarin, mengunjungi seorang mama yang putrinya sudah masuk pesantren, yang masih sering menangis sejak 'melepas putrinya', bilang ke saya, "Nanti mami ngerasain sendiri gimana kalo Sulthan sudah masuk pesantren." Dengar itu saja saya sudah berkaca-kaca. 
Sebenarnya sejak Sulthan kelas 5 kami ajak ke Kuningan, Majalengka hingga perbatasan Ciamis, dan Sulthan jatuh cinta dengan salah satu pesantren dan malah minta langsung ditinggal saat itu (langsung mondok), saya sudah sering banget merasakan sedih, meneteskan air mata, atau menangis. 

Kami para mamah menangis, karna ada rasa belum tega ini anak-anak masih umur 12 tahun harus mulai mondok di pesantren, terharu bahagia karna anak-anak sendiri yang sangat bersemangat minta sekolah di pesantren (semua anak kelas 6 tanpa terkecuali) , bangga karna anak-anak ini sudah mampu membaca Al Qur'an dengan benar, bahkan ada yang sudah hapal lebih dari 15 juz di umur 12 tahunan ini. Gimana ga nangis terus ya, rasanya campur aduk banget. Dan kami harus mengembalikan langsung ke Allah untuk menjaga anak-anak ini.

Saya sendiri ga hanya menangisi Sulthan, tapi ke semua teman Sulthan, karna rejeki dan nikmat yang sangat besar selama 8 tahun ini, setiap hari bertemu dengan anak-anak tahfidz (antar jemput sekolah), di umur sebelum 13 tahun sudah hafal Al-Quran, hafal juz 30 saja sudah luar biasa, apalagi yang sudah hafal 2 juz, 5 juz, bahkan di atas 10 juz. Mereka adalah anak-anak istimewa yang disayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya bangga, sayang, dan insyaallah akan selalu mendoakan kalian semua, semoga makin istiqomah, sehat lancar bahagia, makin mulia, makin dikenal oleh penduduk langit. Aamiin. (With love, mami Sulthan) 

---
Update cerita, diketik tanggal 22 Februari 2024 
(Hampir 2 tahun kemudian) 

Putri dari mama yang saya ceritakan di atas, setahun yang lalu, alias setelah satu tahun mondok di pesantren, lulus ujian hafalan 30 juz, bukan juz 30 ya, tapi 30 juz, masyaAllah tabarakallah. 
Ikut bahagia banget saat tau berita tersebut. 
Saya sempat tanya ke mama temen Sulthan, bagaiman cerita putrinya di pondok. Kata mamanya, anak ini suka banget belikan sarapan atau makan siang atau sore untuk teman temannya yang kehabisan uang saku. Inipun dapat info dari teman dan ustadzah di pondoknya. Hampir setiap seminggu atau dua minggu sekali minta mamanya kirim jajanan, juga untuk dibagi dengan teman temannya. 

Mamanya tidak pernah keberatan jika anak ini meminta uang saku dan jajanan, alhamdulillah ada saja rejeki untuk anaknya. 
Memang, jika niat kita menyekolahkan anak karna Allah, apalagi pelajaran dan menghafal Al Qur'an, InsyaAllah rejeki anak sudah dijamin Allah. 

Bagaimana dengan Sulthan dan Mia? 
Singkat saja, Sulthan (14 tahun) saat ini melanjutkan sekolah di pondok pesantren Ar-Risalah APIK Kaliwungu Kendal bersama dengan 5 temannya. 
Sedangkan Mia (12,5 tahun) juga sudah lulus SD tahun lalu, melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur'an Al Humaira Kuningan. 
Melanjutkan sekolah di pondok pesantren adalah kemauan Sulthan dan Mia sendiri. Bukan paksaan dari kami orang tua nya. Kami sebelumnya hanya memberikan pandangan tentang pondok pesantren ke Sulthan dan Mia. 

Semakin ke sini, saya semakin tidak berani upload kegiatan anak anak sering-sering di status whatsapp maupun di sosial media, karena saya mengkhawatirkan 'ain.
Saya ikhtiar untuk mengulang-ulang niat saya menyekolahkan anak di pondok pesantren karena Allah (Lillahi Ta'ala), bukan untuk pamer, bukan untuk mencari pujian manusia, tapi demi peningkatan iman takwa anak-anak kelak, agar mereka tangguh, bisa bermanfaat untuk umat, masyarakat, negara, hidupnya mulia selamat dunia akhirat. Dan kami sebagai orang tua nya semoga kelak bisa mempertanggung jawabkan di hadapan Allah untuk urusan pendidikan agama anak anak kami. Aamiin yaa robbal'alaamiin. 

Semoga kita yang diberi tugas menjadi orang tua, tetap semangat berikhtiar dalam memperhatikan pendidikan agama anak-anak. Banyak banyak mendoakan anak anak juga ya. 

Salam sayang dan cinta, 
Mami Sulthan dan Mia
@MiaSweetCake



Komentar

Postingan Populer