Diet, Diet, Diet. Sehat, Sehat, Sehat
Bismillahirrahmanirrahiim.
Aku bukannya upload foto-foto yang bulan Desember dan Januari, malah ketik artikel ini :D
Sebelum Diet
Bulan Juni 2014 berat badanku ini di 60 kg. November 2014 ditimbang di waktu senam 64,8 kg. Lalu di tanggal 12 Desember naik menjadi 67 kg. Naik 7 kg dalam waktu 6 bulan. Wah!
Ini karena beberapa sebab :
1. Mia sudah berumur 3 tahun, sudah berhenti menyusui di 2 tahun lebih beberapa bulan, Sulthan Mia makin besar, tidak secapek dulu.
2. Sudah jarang mondar mandir pulang ke rumah saat istirahat siang.
3. Ruang kerja pindah dari lantai 2 ke lantai 3 sejak bulan Juli, yang penghuni nya lebih banyak. Lebih banyak orang = lebih banyak makanan.
Apalagi di ruangan sebrang (ibu Icih) tiap hari ada cemilan. Belum lagi di ruangan hampir tiap pagi hari juga ada gorengan, ya bisa jadi yang beli tidak mudah gemuk, lha diriku? Hiks.
4. Golongan darah ku yang jelas-jelas menerangkan mudah menyimpan lemak alias mudah gemuk. Ditambah pola pikir (Stifin) ku juga diidentifikasi mudah gemuk karena tidak suka berpikir rumit, hehe.
5. Karena home baker, hampir tiap hari eksekusi resep pesanan dan percobaan, otomatis icip-icip nya itu lho yang kadang tidak bisa sedikit, alias kebablasan jadinya makan banyak hehe.
6. Bawaannya ingin makan terus terutama ngemil :D
7. Aslinya memang suka makanan, kue, dan lain-lain.
8. Waktu itu malas dan jarang olah raga.
Mengapa Harus Diet
Karena gemuk tidak membuatku bahagia, tidak nyaman bergerak, mood menjadi mudah buruk, belum lagi baju banyak yang tidak muat. Lebih bahagia jika ideal, selain pakai baju nyaman, enak dilihat, mood pun bagus. Yang pasti diet juga untuk menjaga kesehatan, terutama jantung karena sehat adalah investasi terbaik, biar aku tidak gampang sakit, bisa beraktifitas normal, bisa menemani Sulthan Mia tumbuh dan perkembang. Juga biar bisa terus baking :D
Saat Diet
Jadi, pertengahan Desember 2014 memutuskan untuk diet. Saran dari Dek Eka, di percakapan bbm 11 Desember 2014, diet mayo saja, karena diet ini bisa menurunkan berat badan 3-8 kg dalam 13 hari. Dan Dek Eka memang sudah menjalankan Mayo ini 13 hari, turun hampir 6 kg. Wah penasaran dengan diet ini.
Karena aku ini ga berani diet dengan suplemen diet, karena khawatir suatu saat ginjal rusak. Lebih baik diet yang mengatur kalori masuk dan mengatur pembakaran kalori.
Sempat cerita juga ke bu dokter Evi, intinya, diet mayo ini tidak terlarang, alias bagus, karena ini diet dari pakar kedokteran.
Tanggal 12 Desember 2014 searching dan baca beberapa artikel tentang diet mayo. Dan memutuskan mulai besoknya menjalankan diet ini.
Nah tanggal 12 Desember 2014 kebetulan di kantor ada acara talk show dengan dr. Rian Thamrin, host Dr. Oz Indonesia, jadi selain dimintai tolong oleh Sarah (kantor) bertanya tentang jerawatnya, Sarahnya malu untuk tanya sendiri, jadi mendadak pura-pura menjadi kakaknya Sarah karena saat bertanya aku bilang 'adek saya' hahaha. Sekalian saja bertanya tentang diet mayo ini, kata dr. Rian, intinya, diet mayo aman dilakukan. Jadi makin mantab menjalankan diet mayo.
Asiknya lagi, Sarah, Mbak Yoanita, dan Cici minta ikutan diet mayo.
Jadi setelah acara talk show dengan dr. Rian, kita berempat langsung belanja untuk bahan menu mayo ini. Untuk menu tiga-empat hari pertama, menghabiskan sekitar 200 ribu rupiah. Bisa jadi 250ribu rupiah, tergantung yang dibeli daging sapi, ikan atau ayam.
Kita berempat sepakat mulai menjalankan diet mayo di tanggal 13 Desember 2014.
Banyak cerita seru saat menjalankan diet ini.
Gambar menu diet mayo (dasar) di artikel ini banyak ditemukan di jagad internet. Thanks to google.
Dari menu tersebut, selama diet ini kita dilarang mengkonsumsi makanan bergaram, tidak ada karbohidrat, sangat membatasi gula, minyak, tidak boleh minum air es. Hanya boleh memakan yang di menu.
Hari Pertama menjalankan diet mayo, kita berempat merasakan lemas, jam 10an sudah mulai masak untuk menu makan siang, belum jam 12 sudah selesai makan siang. Cukup tersiksa karena tidak bisa ngemil kue. Dan 3 teman mengabarkan jam 3 sore sudah persiapan masak menu makan malam, haha. Dan malam karena kelaparan, temen-temen ngemil buah pepaya pisang. Aku sendiri sempat ngemil 1 buah apel di jam 2 siang.
Hari kedua.
Pagi-pagi menimbang badan, aku turun 1 kg. Hari kedua juga makin lemas. Yang menjadi berat, sebenarnya biasanya tiap mau makan langsung mengambil karena masakan sudah tersedia, sedangkan selama diet, aku harus memasak sendiri. Sudah harus baking pesanan, eh ditambah masak menu mayo. Dan saat baking, tidak boleh icip sedikitpun. Di rumah banyak makananpun tidak boleh mengicip sedikitpun T.T
Hari ketiga, jatuh di hari Senin. Saat di kantor tantangannya lebih berat, banyak oleh-oleh dari luar kota (Malang), iiih sediih ga bisa icipin.
Hari keempat, menimbang badan, turun 4 kg. Sudah mulai terbiasa tidak ikut makan cemilan dan gorengan, xixi.
Hari kelima memutuskan untuk tetap donor darah, acara rutin 4 bulan sekali di kantor. Sekalian mengetes, tekanan darah dan trombosit ku bagaimana, ternyata semua normal seperti donor darah 4 bulan sebelumnya.
Hari keenam sampai kesembilan, berat badan tidak ada penurunan lagi. Aku mencoba ingat-ingat, apa karena donor darah ya?
Karena waktu bertanya ke dr.Ryan Thamrin apa benar donor darah bisa menaikkan berat badan, dijawab donor darah memang membuat regenerasi sel sel dalam tubuh, bisa jadi berat badan naik, tapi tidak significant.
Hari kesepuluh, sebelas, dua belas, Alhamdulillah turun 2 kg lagi. Jadi total turun 6 kg.
Hari ketigabelas, terakhir diet. Bersyukur banget, akhirnya selesai juga. Karena menunggu mayo selesai rasanya luar biasa lama, haha.
Cheating Time
Dalam diet mayo, ada istilah 'cheating time / cheating day', artinya memakan/meminum di luar menu diet alias yang bergaram berminyak berkarbohidrat, dll.
Walaupun dalam artikel diet mayo, selama diet dilarang cheating, jika cheating, dietnya harus diulang dari awal lagi, dari hari pertama, dan cheating ini membuat badan mudah naik lagi setelah diet selesai.
Tapi tergantung pola makan setelah diet, jika bisa menjaga, bisa jadi stabil.
Ya, aku juga melakukan cheating di hari kesembilan, karena waktu itu lemas banget walo sudah menambah makan buah pisang. Lalu bbm ke Dek Eka, kata Dek Eka cheating saja, mungkin tubuh perlu garam, lalu tetap lanjut dietnya. Akhirnya memutuskan memakan makaroni skotel, waktu itu sedang menyuapi Sulthan Mia dengan makaroni skotel, walaupun aku bikin makskut nya tanpa garam, tapi ada keju, ada susu uht full cream, brokoli, daging sapi giling. Aduh nikmatnya waktu memakannya, hehe. Dan benar tubuh lebih segar, esoknya tetap lanjut diet.
Setelah Diet.
Berat badan di 61 kg. Akhir dan awal tahun, mudik dengan suami dan anak-anak ke Purwokerto, disana acaranya makan-makan terus. Banyak acara makan di luar rumah. Ya sudah ikhlas saja kalau memang harus naik berat badan ini.
Saat kembali ke Cirebon, menimbang badan, Alhamdulillah berat badan tetap di 61 kg, xixixi.
Lalu Januari ini, Sarah kembali mengajak diet mayo, tapi tidak ketat. Karena diet mayo ini aslinya cukup dilakukan 1x dalam setahun. Tapi karena ingin menjaga berat badan, mayo adalah jalan terbaik untuk tidak ngemil dan makan yang tinggi kalori. Jadi mayo selanjutnya hanya 5-6 hari, hari ke 6-7 libur diet alias cheating days, hari ke 8 lanjut diet sampai hari ke 12-13. Xixixi.
Oiya Sarah terlihat banget badannya mengecil, turunnya juga banyak 6 kg.
Kalau Cici menyerah di pertengahan, aslinya badannya juga sudah ideal, tapi ingin mencoba mayo dan menemani kita. Mbak Yoanita, halah aku lupa tidak tanya perkembangannya, tapi jadi suka ngemil buah buahan juga, hehe.
Laidy mencoba mayo, tapi tidak sanggup juga di hari pertama, tidak tahan lapar, aduh lagian Laidy ini sudah langsing, dan dia masih perlu banyak tenaga untuk merawat anaknya yang baru berumur setahunan, hehe.
Manfaat dari Diet Mayo
Ternyata selain dahsyat menurunkan
berat badan, mayo ini juga detoks untuk tubuh, dan sebagai home baker, asiknya setelah diet, lidah jadi makin peka dengan rasa, hidung jadi makin tajam dengan aroma masakan.
Lalu, setelah diet ini selesai, aku jadi trauma makan banyak haha, jadi ngemil seperlunya. Karena aku berpikir sudah berjuang mayo, masak mau dinaikkan lagi berat badan ini. Dan memang jadi cepat kenyang. Anehnya, aku jadi tidak suka makan nasi saat ini. Sepulang dari mudik tiap hari kerja tidak makan nasi, cukup di hari minggu makan nasi, maksimal 2x dalam seminggu. Tapi kalau ada kue masih ingin icipin.
Asiknya lagi, kita yang pernah diet mayo jadi saling mengingatkan untuk tidak banyak mengambil dan memakan kue yang ada di meja kantor, seperti Cici, langsung bilang, "Udah Mbak Put, cukup, cukup, jangan ambil lagi, jangan makan lagi, haram, haram..." Hahaha
Komentar Orang-Orang
Beberapa ibu-ibu di kantor bilang kalau aku langsingan. Temen-temen juga komentar yang sama. Tapi khawatir mereka hanya untuk menyenangkanku saja, xixixi. Tapi aku belum merasa ideal, masih gemuk, karena ideal untuk aku dari tinggi badan adalah di sekitar 50-55 kg.
Tanya ke Ibu dan menurut Ibu sudah keliatan ada perubahan penurunan berat badan.
Kalau tanya ke Bapak, kata Bapak, "Ah belum berubah masih sama".
Haha
Nanya ke suami, ternyata sama seperti komentar bapak, "Masih gendut, harusnya mengurangi 10 kg".
Wkwkwk.
Iya betul bapak dan suami, aku lebih percaya kata bapak dan suami, karena aku memang masih gemuk dan biar semangat lagi diet dan sehat hehe.
Alhamdulillah bersyukur bisa diet mayo.
Terima kasih untuk semua sahabatku yang mendukung aku selama diet.
Jazakumullah khoiron katsiran.
Salam Diet Sehat,
Mia Sweet
Aku bukannya upload foto-foto yang bulan Desember dan Januari, malah ketik artikel ini :D
Sebelum Diet
Bulan Juni 2014 berat badanku ini di 60 kg. November 2014 ditimbang di waktu senam 64,8 kg. Lalu di tanggal 12 Desember naik menjadi 67 kg. Naik 7 kg dalam waktu 6 bulan. Wah!
Ini karena beberapa sebab :
1. Mia sudah berumur 3 tahun, sudah berhenti menyusui di 2 tahun lebih beberapa bulan, Sulthan Mia makin besar, tidak secapek dulu.
2. Sudah jarang mondar mandir pulang ke rumah saat istirahat siang.
3. Ruang kerja pindah dari lantai 2 ke lantai 3 sejak bulan Juli, yang penghuni nya lebih banyak. Lebih banyak orang = lebih banyak makanan.
Apalagi di ruangan sebrang (ibu Icih) tiap hari ada cemilan. Belum lagi di ruangan hampir tiap pagi hari juga ada gorengan, ya bisa jadi yang beli tidak mudah gemuk, lha diriku? Hiks.
4. Golongan darah ku yang jelas-jelas menerangkan mudah menyimpan lemak alias mudah gemuk. Ditambah pola pikir (Stifin) ku juga diidentifikasi mudah gemuk karena tidak suka berpikir rumit, hehe.
5. Karena home baker, hampir tiap hari eksekusi resep pesanan dan percobaan, otomatis icip-icip nya itu lho yang kadang tidak bisa sedikit, alias kebablasan jadinya makan banyak hehe.
6. Bawaannya ingin makan terus terutama ngemil :D
7. Aslinya memang suka makanan, kue, dan lain-lain.
8. Waktu itu malas dan jarang olah raga.
Mengapa Harus Diet
Karena gemuk tidak membuatku bahagia, tidak nyaman bergerak, mood menjadi mudah buruk, belum lagi baju banyak yang tidak muat. Lebih bahagia jika ideal, selain pakai baju nyaman, enak dilihat, mood pun bagus. Yang pasti diet juga untuk menjaga kesehatan, terutama jantung karena sehat adalah investasi terbaik, biar aku tidak gampang sakit, bisa beraktifitas normal, bisa menemani Sulthan Mia tumbuh dan perkembang. Juga biar bisa terus baking :D
Saat Diet
Jadi, pertengahan Desember 2014 memutuskan untuk diet. Saran dari Dek Eka, di percakapan bbm 11 Desember 2014, diet mayo saja, karena diet ini bisa menurunkan berat badan 3-8 kg dalam 13 hari. Dan Dek Eka memang sudah menjalankan Mayo ini 13 hari, turun hampir 6 kg. Wah penasaran dengan diet ini.
Karena aku ini ga berani diet dengan suplemen diet, karena khawatir suatu saat ginjal rusak. Lebih baik diet yang mengatur kalori masuk dan mengatur pembakaran kalori.
Sempat cerita juga ke bu dokter Evi, intinya, diet mayo ini tidak terlarang, alias bagus, karena ini diet dari pakar kedokteran.
Tanggal 12 Desember 2014 searching dan baca beberapa artikel tentang diet mayo. Dan memutuskan mulai besoknya menjalankan diet ini.
Nah tanggal 12 Desember 2014 kebetulan di kantor ada acara talk show dengan dr. Rian Thamrin, host Dr. Oz Indonesia, jadi selain dimintai tolong oleh Sarah (kantor) bertanya tentang jerawatnya, Sarahnya malu untuk tanya sendiri, jadi mendadak pura-pura menjadi kakaknya Sarah karena saat bertanya aku bilang 'adek saya' hahaha. Sekalian saja bertanya tentang diet mayo ini, kata dr. Rian, intinya, diet mayo aman dilakukan. Jadi makin mantab menjalankan diet mayo.
Asiknya lagi, Sarah, Mbak Yoanita, dan Cici minta ikutan diet mayo.
Jadi setelah acara talk show dengan dr. Rian, kita berempat langsung belanja untuk bahan menu mayo ini. Untuk menu tiga-empat hari pertama, menghabiskan sekitar 200 ribu rupiah. Bisa jadi 250ribu rupiah, tergantung yang dibeli daging sapi, ikan atau ayam.
Kita berempat sepakat mulai menjalankan diet mayo di tanggal 13 Desember 2014.
Banyak cerita seru saat menjalankan diet ini.
Gambar menu diet mayo (dasar) di artikel ini banyak ditemukan di jagad internet. Thanks to google.
Dari menu tersebut, selama diet ini kita dilarang mengkonsumsi makanan bergaram, tidak ada karbohidrat, sangat membatasi gula, minyak, tidak boleh minum air es. Hanya boleh memakan yang di menu.
Hari Pertama menjalankan diet mayo, kita berempat merasakan lemas, jam 10an sudah mulai masak untuk menu makan siang, belum jam 12 sudah selesai makan siang. Cukup tersiksa karena tidak bisa ngemil kue. Dan 3 teman mengabarkan jam 3 sore sudah persiapan masak menu makan malam, haha. Dan malam karena kelaparan, temen-temen ngemil buah pepaya pisang. Aku sendiri sempat ngemil 1 buah apel di jam 2 siang.
Hari kedua.
Pagi-pagi menimbang badan, aku turun 1 kg. Hari kedua juga makin lemas. Yang menjadi berat, sebenarnya biasanya tiap mau makan langsung mengambil karena masakan sudah tersedia, sedangkan selama diet, aku harus memasak sendiri. Sudah harus baking pesanan, eh ditambah masak menu mayo. Dan saat baking, tidak boleh icip sedikitpun. Di rumah banyak makananpun tidak boleh mengicip sedikitpun T.T
Hari ketiga, jatuh di hari Senin. Saat di kantor tantangannya lebih berat, banyak oleh-oleh dari luar kota (Malang), iiih sediih ga bisa icipin.
Hari keempat, menimbang badan, turun 4 kg. Sudah mulai terbiasa tidak ikut makan cemilan dan gorengan, xixi.
Hari kelima memutuskan untuk tetap donor darah, acara rutin 4 bulan sekali di kantor. Sekalian mengetes, tekanan darah dan trombosit ku bagaimana, ternyata semua normal seperti donor darah 4 bulan sebelumnya.
Hari keenam sampai kesembilan, berat badan tidak ada penurunan lagi. Aku mencoba ingat-ingat, apa karena donor darah ya?
Karena waktu bertanya ke dr.Ryan Thamrin apa benar donor darah bisa menaikkan berat badan, dijawab donor darah memang membuat regenerasi sel sel dalam tubuh, bisa jadi berat badan naik, tapi tidak significant.
Hari kesepuluh, sebelas, dua belas, Alhamdulillah turun 2 kg lagi. Jadi total turun 6 kg.
Hari ketigabelas, terakhir diet. Bersyukur banget, akhirnya selesai juga. Karena menunggu mayo selesai rasanya luar biasa lama, haha.
Cheating Time
Dalam diet mayo, ada istilah 'cheating time / cheating day', artinya memakan/meminum di luar menu diet alias yang bergaram berminyak berkarbohidrat, dll.
Walaupun dalam artikel diet mayo, selama diet dilarang cheating, jika cheating, dietnya harus diulang dari awal lagi, dari hari pertama, dan cheating ini membuat badan mudah naik lagi setelah diet selesai.
Tapi tergantung pola makan setelah diet, jika bisa menjaga, bisa jadi stabil.
Ya, aku juga melakukan cheating di hari kesembilan, karena waktu itu lemas banget walo sudah menambah makan buah pisang. Lalu bbm ke Dek Eka, kata Dek Eka cheating saja, mungkin tubuh perlu garam, lalu tetap lanjut dietnya. Akhirnya memutuskan memakan makaroni skotel, waktu itu sedang menyuapi Sulthan Mia dengan makaroni skotel, walaupun aku bikin makskut nya tanpa garam, tapi ada keju, ada susu uht full cream, brokoli, daging sapi giling. Aduh nikmatnya waktu memakannya, hehe. Dan benar tubuh lebih segar, esoknya tetap lanjut diet.
Setelah Diet.
Berat badan di 61 kg. Akhir dan awal tahun, mudik dengan suami dan anak-anak ke Purwokerto, disana acaranya makan-makan terus. Banyak acara makan di luar rumah. Ya sudah ikhlas saja kalau memang harus naik berat badan ini.
Saat kembali ke Cirebon, menimbang badan, Alhamdulillah berat badan tetap di 61 kg, xixixi.
Lalu Januari ini, Sarah kembali mengajak diet mayo, tapi tidak ketat. Karena diet mayo ini aslinya cukup dilakukan 1x dalam setahun. Tapi karena ingin menjaga berat badan, mayo adalah jalan terbaik untuk tidak ngemil dan makan yang tinggi kalori. Jadi mayo selanjutnya hanya 5-6 hari, hari ke 6-7 libur diet alias cheating days, hari ke 8 lanjut diet sampai hari ke 12-13. Xixixi.
Oiya Sarah terlihat banget badannya mengecil, turunnya juga banyak 6 kg.
Kalau Cici menyerah di pertengahan, aslinya badannya juga sudah ideal, tapi ingin mencoba mayo dan menemani kita. Mbak Yoanita, halah aku lupa tidak tanya perkembangannya, tapi jadi suka ngemil buah buahan juga, hehe.
Laidy mencoba mayo, tapi tidak sanggup juga di hari pertama, tidak tahan lapar, aduh lagian Laidy ini sudah langsing, dan dia masih perlu banyak tenaga untuk merawat anaknya yang baru berumur setahunan, hehe.
Manfaat dari Diet Mayo
Ternyata selain dahsyat menurunkan
berat badan, mayo ini juga detoks untuk tubuh, dan sebagai home baker, asiknya setelah diet, lidah jadi makin peka dengan rasa, hidung jadi makin tajam dengan aroma masakan.
Lalu, setelah diet ini selesai, aku jadi trauma makan banyak haha, jadi ngemil seperlunya. Karena aku berpikir sudah berjuang mayo, masak mau dinaikkan lagi berat badan ini. Dan memang jadi cepat kenyang. Anehnya, aku jadi tidak suka makan nasi saat ini. Sepulang dari mudik tiap hari kerja tidak makan nasi, cukup di hari minggu makan nasi, maksimal 2x dalam seminggu. Tapi kalau ada kue masih ingin icipin.
Asiknya lagi, kita yang pernah diet mayo jadi saling mengingatkan untuk tidak banyak mengambil dan memakan kue yang ada di meja kantor, seperti Cici, langsung bilang, "Udah Mbak Put, cukup, cukup, jangan ambil lagi, jangan makan lagi, haram, haram..." Hahaha
Komentar Orang-Orang
Beberapa ibu-ibu di kantor bilang kalau aku langsingan. Temen-temen juga komentar yang sama. Tapi khawatir mereka hanya untuk menyenangkanku saja, xixixi. Tapi aku belum merasa ideal, masih gemuk, karena ideal untuk aku dari tinggi badan adalah di sekitar 50-55 kg.
Tanya ke Ibu dan menurut Ibu sudah keliatan ada perubahan penurunan berat badan.
Kalau tanya ke Bapak, kata Bapak, "Ah belum berubah masih sama".
Haha
Nanya ke suami, ternyata sama seperti komentar bapak, "Masih gendut, harusnya mengurangi 10 kg".
Wkwkwk.
Iya betul bapak dan suami, aku lebih percaya kata bapak dan suami, karena aku memang masih gemuk dan biar semangat lagi diet dan sehat hehe.
Alhamdulillah bersyukur bisa diet mayo.
Terima kasih untuk semua sahabatku yang mendukung aku selama diet.
Jazakumullah khoiron katsiran.
Salam Diet Sehat,
Mia Sweet
Ayo ba put...sambil rutin yoga
BalasHapusHaha, ayo dek eka :D
HapusAku pernah ikut diet mayo, tapi aku ekstremein dikit. Misalnya paginya tidak campur gula, jumlah makannya aku kecilin juga. Alhasil memang turun sampai 2 digit, tapi dalam 3 bulanan balik lagi juga. :(
BalasHapusMungkin memang nasibny gendut, lol
Thanks komentarnya Mas Ron.
HapusKebetulan saya baru dapat kesimpulan (pendapat pribadi), kalau diet mayo itu memang untuk menurunkan berat badan dan bonusnya adalah sehat.
Mungkin setelah mayo harus dilakukan Food Combining (FC) dan menjadikan FC sebagai pola hidup sehat selamanya seumur hidup ini, hehe. Karena kalau FC ini targetnya adalah sehat dan bonusnya adalah berat badan menjadi ideal.
Wih mantap, semoga perjuangan sis diet mayo berhasil dan semakin sehat untuk mencapai berat badan ideal ya sis.
BalasHapusBila sista, ingin mengikuti program diet mayo dengan mudah dan terjangkay bisa mencoba paket healthy eating catering di Kenko Catering.
Kami melayani berbagai wilayah di bintaro, pondok pinang, pondok indah, kebayoran, fatmawati, sudirman, dan masih banyak lagi
kunjungi website kenko catering penyedia catering makanan sehat di www.kenkocatering.com
BalasHapus