Pagi Yang Sempurna

Bismillah 
Ini adalah tugas menulis, kelas Kreasi level 1 Cerita dari Pena. Murid 'dipaksa' untuk bercerita melalui ketikan. Hehehe. Tapi tetap ada materi dan teori agar tidak keluar jalur. Kemudian dikoreksi oleh Tentor namanya Kak Rina.

Nah, ternyata kesulitan saya adalah kalau disuruh bikin cerita tapi tema ditentukan itu sulit banget. Biasanya mengetik cerita sesuai keinginan. Begitu diberi teori dan tema, perlu waktu panjang untuk berpikir mau ketik apa. Apalagi kali ini tugasnya bercerita tentang aktivitas pagi hari, wajib pake kata 'aku', alamak sulit bagi saya.
Akhirnya saya pakai metode plot twist, seperti yang sedang tren sekarang ini.

Jadi, baca tulisan ini hingga akhir agar mendapatkan inti dari ceritanya ya.

Berikut hasil tugas saya yang sudah lolos koreksi :

Judul tugas : Mengawali Pagi dengan Sempurna

Bismillahirrahmanirrahim
Alarm handphone berbunyi menunjukkan pukul 03.40 dini hari, di luar masih gelap dan hembusan udara dingin dari luar yang masuk ke kamar melalui lubang udara di atas jendela, terasa sekali di badan ini. Cirebon menjadi dingin jika musim hujan seperti ini. Alarm _handphone_ aku matikan, kemudian sambil duduk di tempat tidur, aku mengusap wajah sambil mengucek mata sebentar, kemudian mengucapkan tiga kalimat : Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli sya'in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah. Robbighfirli. Kemudian mengucapkan doa bangun tidur : Alhamdulillahil ladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihin nusyur. 

Aku bergegas menuju kamar mandi untuk sikat gigi, berwudhu, dan melaksanakan sholat tahajjud dua raka'at witir satu raka'at. Aku berlama-lama saat sujud karena ada banyak doa yang perlu aku langitkan. Setelah itu kuambil Al Qur'an dan mulai tadarus hingga adzan Subuh. Selesai adzan, aku kembali berdiri untuk sholat sunnah fajar dua rakaat dan sholat subuh. Kemudian masih kusambung dengan tadarus beberapa halaman. 

Ketika jam menunjukkan pukul 5.30 pagi aku bergegas memberi makan kucing, lanjut merapikan kamar, kemudian menyusuri ruang tengah, meja makan, dan dapur untuk mengumpulkan semua gelas piring mangkok kotor untuk dicuci. Sambil memasak sedikit air untuk membuat kopi suami, pakaian kotor pun saya masukkan ke mesin cuci untuk dicuci juga. Setelah suami berangkat bekerja, baru aku bisa merapikan rumah, menyapu halaman, dalam rumah, dan mengepelnya. 

Saat jam menunjukkan pukul 8 atau 9 pagi, setelah mandi pagi, aku melaksanakan sholat dhuha empat raka'at. Kemudian baru kuambil makanan dan minuman untuk sarapan. Setelahnya aku menuju meja kerja, untuk membalas pesan yang masuk, membaca grup dan mulai memikirkan bagaimana untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan rutin lainnya. Alhamdulillah pagi yang sempurna untukku. 

Nah, jika aku tunjukkan tulisan ini ke suami dan anak-anak, sudah aku duga respon mereka. Suami kira-kira akan bilang, "Wah ini Mami yang mana ya?" Kalau Sulthan mungkin akan langsung menyerngitkan kedua alis dan dahinya sambil berkata, "Widiiih keren, ini benar Mami seperti ini tiap pagi? " Dan Mia kalau selesai baca tulisan ini akan bilang singkat dengan mimik wajah datarnya, "Tapi bohong." Hahaha, ya tulisan di atas adalah pagi yang sangat ideal dan sempurna, tapi baru angan-angan atau cita-citaku. Do'akan saja ya, biar aku bisa menjalani setiap pagi seperti tulisan ini. Aamiin yaa robbal'alaamiin. 

(Ditulis oleh : Putri Permatasari, Cirebon 11 Februari 2025, Tugas Kedua Level 1, Cerita Dari Pena, Kelas Kreasi)

Tetap ya akan saya selipkan foto kue hasil dapur saya. Untuk spill harga / tanya-tanya / pesan kue ke WhatsApp 0818-434-549.
Terima kasih.

Komentar

Postingan Populer