Tugas Mengaduk-aduk Emosi
Bismillah
Tugas ketiga menulis kelas Kreasi makin menantang, makin berusaha dipikirkan. Kali ini clue-nya adalah emosi yang ditujukan ke sahabat.
Tadi pagi sampai ada peserta kelas nangis ga habis-habis karena mengetik ceritanya sendiri dengan emosi, ketambahan cerita dari peserta lain juga mengaduk-aduk perasaan, emosi sedih jadi ga hilang-hilang. Begitupun saya, semalam mengetik sambil nangis, paginya baca cerita peserta lain bikin mata basah, ya nangis pagi-pagi di hari Jum'at.
Kali ini saya mencoba menceritakan salah satu sahabat baik, dari sekian banyak sahabat baik. Tapi memang banyak yang tidak bisa diceritakan di tulisan ini, karena nanti terlalu panjang.
Berikut hasil tugas saya setelah lolos koreksi :
Rindu Sahabat yang Harus Aku Ikhlaskan
(Surat untuk Sahabat)
Bismillahirrahmanirrahim
Hai, engkau sedang apa sekarang? Aku merindukanmu, merindukan menerima pesanmu, merindukan segala pertanyaanmu yang kau tujukan ke aku, dan merindukan teleponmu. Dan sudah dua puluh dua bulan aku tak menerima pesan ataupun teleponmu. Tapi semua pesanmu bertahun-tahun lalu masih tersimpan rapi di handphoneku, selama ini tak penah kuhapus.
Aku masih ingat betul, engkaulah yang pertama kali menyapaku, mengajakku duduk bersama saat aku menjadi murid baru di kelas dua SMP. Engkaulah yang selalu peduli denganku, mengajakku masuk dalam circle pertemananmu, mengajakku dalam setiap tugas kelompok, dan mengajakku semua aktifitas ekstrakurikuler sekolah yang engkau ikuti. Aku dulu selama setahun mengekormu kemanapun engkau bergerak di sekolah. Kelas tiga SMP kita terpisah oleh pembagian kelas, dan hanya bersama saat kegiatan ekstrakurikuler dan saat bermain di luar jam sekolah. Kau sahabat pertamaku saat menjadi murid baru. Saat SMA aku tidak jadi masuk sekolah yang sama denganmu. Tapi dulu kita masih bisa bertemu di acara halal bi halal alumni SMP. Hingga akhirnya saat kuliah aku berkenalan dengan seorang teman satu jurusan satu angkatan yang akhirnya menjadi salah satu sahabatku hingga saat ini, yang ternyata dia adalah sahabat dekatmu saat SMA. Dunia begitu sempit tapi sangat menyenangkan, walaupun engkau kuliah di kota yang berbeda dengan kami.
Setelah kita sama-sama lulus kuliah, walaupun kita tinggal di kota yang berbeda, karena kemajuan teknologi, kita terhubung terus oleh sosial media dan aplikasi chat. Kau sering bertanya ke aku banyak hal mengenai bahan kue, cara olah, kemasan dll. Kadang engkau curhat tentang ibu-ibu di kotamu yang tidak memiliki penghasilan padahal masih sangat membutuhkan pemasukan, makanya engkau juga sibuk memberikan pelatihan-pelatihan bikin bikin produk makanan untuk ibu-ibu agar mereka bisa produktif, jualan dan mempunyai penghasilan untuk keluarga. Hatimu sungguh mulia, memikirkan nasib banyak orang.
Tepat dua puluh dua bulan yang lalu, saat membaca statusmu di salah satu aplikasi chatmu, karena aku suka sekali mengikuti perkembangan berita darimu, tiba tiba tangisku pecah, dadaku mendadak sakit sekali merasakan hatiku yang hancur, suamimu menuliskan berita kepergianmu selamanya. Untuk beberapa saat aku tidak bisa berpikir karena sangat sedih kehilanganmu, setelah beberapa jam, aku mengirim pesan ke sahabat kuliah yang juga sahabatmu, dan ternyata dia sempat mendampingimu dan suamimu beberapa kali saat pengobatanmu hingga untuk yang terakhir. Engkau memiliki sakit yang serius tapi engkau tidak pernah mengeluh, engkau sangat ikhlas, itu yang diceritakan suamimu kepadaku, suamiku, sahabat SMA mu sekaligus sahabat kuliahku dan istrinya, saat kami janjian takziyah ke rumahmu. Suamimu adalah teman sekelasku saat SMA. Kita semua saling terkoneksi ya.
Kepergianmu sampai saat ini menyisakan sebagian rasa kosong di jiwa ini, hadirmu selama ini juga telah berkontribusi memberikan arti di hidupku, engkau berhasil menginspirasiku. Allah terlalu menyayangimu. Ismatul Maula rahimahullah, kelak jika engkau tak menemukanku, tolong cari aku, sebut aku di hadapan Allah, tarik aku bersamamu di surgaNya. Robbighfirli Ismatul Maula. Aamiin
Salam rindu,
Putri (yang masih berjuang di dunia ini)
(Ditulis oleh Putri Permatasari, Tugas ke-3, Cerita dari Pena, Kelas Kreasi)
Dan foto di bawah adalah hasil dapur. Tanya-tanya silahkan ke WhatsApp di 0818-433-549.
Komentar
Posting Komentar